TEMPO.CO, Jakarta - Nadiem Makarim tak menyangka Go-Jek yang dulu hanya berupa call center bisa menjadi salah salah satu solusi transportasi dan turut mengurangi angka pengangguran. Semua berkat aplikasi layanan yang kini telah berbiak beragam.
Tak hanya bisa memesan jasa transportasi, orang kini juga bisa memesan berbagai kebutuhan primer dan sekunder. Misalnya Go-Food, Go-Mart yang terhubung dengan banyak retail, dan Go-Massage.
SIMAK: EKSKLUSIF, Ketika Go-Jek Perang Bubat Lawan Kompetitor (3)
Berkembang menjadi sedemikian pesat, mengapa belakangan aplikasi Go-Jek sering bermasalah atau error? Masalah ini dikeluhkan ribuan pengemudi Go-Jek, juga para pelanggan.
Ribuan pengemudi Go-Jek bahkan sempat mengancam akan mogok massal lantaran kesal terhadap perusahaan Nadiem Makarim itu. Senin, 2 November 2015, misalnya, ribuan pengemudi mengancam akan melakukan mogok massal. Banyak pengemudi merasa aplikasi yang sering error hampir tiap hari membuat para pengendara Go-Jek merugi.
Rojali, 32 tahun, pengendara Go-Jek di Palmerah, Jakarta Selatan, menuturkan, setiap kali mengantar pelanggan, mendadak aplikasi tidak bisa diakses. Padahal, sesaat sebelum menerima pelanggan, aplikasi berjalan normal tanpa ada hambatan. "Data transaksi tak tercatat karena aplikasi error," katanya.
SIMAK JUGA: 3 Alasan Pengemudi Go-Jek Akan Mogok Sampai Selasa
Selanjutnya Nadiem cerita mengapa aplikasi error